Image Description

Mempunyai Penghasilan Sampingan dari Fintech Pendanaan Bersama untuk Karyawan? Bisa!

Salah satu keuntungan menjadi karyawan, entah itu di instansi pemerintahan ataupun di swasta, adalah memiliki penghasilan tetap tiap bulannya. Adanya dana yang rutin diterima sudah pasti dapat menjadi pegangan untuk bisa memenuhi kebutuhan rutin. Tapi, apakah cukup? Memang, kalau dipikir-pikir, kebutuhan manusia itu akan selalu lebih banyak. Meski demikian, Anda bisa kok kalau mau menambah penghasilan sampingan lagi.

Yes, gaji biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan, untuk beberapa tujuan finansial, Anda harus menambah dengan penghasilan tambahan.

Dapat mencapai tujuan finansial pastinya menjadi impian setiap orang. Anda juga kan? Nah, memiliki penghasilan selain gaji tetap tentunya bisa jadi salah satu cara untuk mencapai tujuan itu lebih cepat. Hal ini bisa dilakukan dengan banyak cara. Salah satunya, dengan mengembangkan dana di beberapa fintech lending, yang belakangan ini lagi ngehits banget. 

Ke depannya, jika Anda disiplin dengan rencana pengembangan dana Anda, kelak uanglah yang akan bekerja untuk Anda, sehingga tujuan finansial dapat dicapai. Atau malah lebih jauh lagi, Anda dapat memasuki fase bebas finansial secepatnya.

So, Anda ingin mempertimbangkan untuk mendapatkan penghasilan sampingan dari mengembangkan dana di fintech lending? Berikut cara untuk memulainya.

3 Cara Mulai Mendapatkan Penghasilan Sampingan untuk Karyawan

1. Tentukan tujuan

Ini yang perlu Anda tanyakan pada diri sendiri terlebih dulu. Apa tujuan pengembangan dana yang ingin Anda lakukan? Biaya menikah? Dana pendidikan anak? Dana pensiun? 
Tujuan ini penting, karena ini akan menentukan pemilihan instrumen pengembangan dana yang paling pas.

Jika Anda sudah bisa menentukan tujuan pengembangan dana, selanjutnya pikirkan jangka waktunya. Apakah enam bulan, setahun, tiga tahun, atau sepuluh tahun?

2. Ketahui profil risiko

Tidak semua instrumen pengembangan dana cocok dengan Anda. Karenanya, perlu untuk mengetahui profil risiko sebelum memulai.

Pentingnya mengetahui profil risiko memungkinkan Anda untuk memilih instrumen yang sesuai dengan tingkat toleransi Anda dalam menghadapi risiko. Risiko pengembangan dana di fintech lending termasuk ke dalam risiko moderat, tetapi dengan tingkat imbal yang tinggi juga. Perhitungkan hal ini dengan karakter Anda sendiri. Jangan sampai memaksakan diri, hanya pengin imbal besar, tetapi tidak memperhitungkan risiko yang turut mengiringi.

Lakukan pengelolaan risiko secermat mungkin, misalnya dengan mendiversifikasikan dana yang akan dikembangkan ke beberapa instrumen yang sesuai.

3. Pahami Risiko Pengembangan Dana

Setiap instrumen pengembangan dana memiliki risiko dan imbal hasil yang berbeda-beda. Jadi, sebelum Anda memulai baiknya mencari tahu dengan membaca berbagai referensi mengenai instrumen tersebut.

Silakan cek artikel yang mengulas tentang risiko pengembangan di fintech lending agar lebih jelas. Ikuti saja link yang sudah ditautkan ya.

Nah, jika Anda sudah mantap untuk memulai, Mari kita lihat bagaimana fintech pendanaan bersama menjadi pilihan yang tepat sebagai sumber penghasilan sampingan Anda sebagai karyawan.

Karyawan Bisa Mendapatkan Penghasilan Tambahan dengan Mengembangkan Dana di Fintech Pendanaan Bersama 

Betul sekali, jenis pengembangan dana yang satu ini lagi digemari oleh kaum milenial. Kemudahan prosesnya, kepraktisannya karena dapat dilakukan via online, serta dana awal yang tak butuh modal besar, membuat platform ini banyak dipilih kaum milenial untuk mengembangkan dananya.

Jika Anda memilih fintech pendanaan bersama atau P2P Lending sebagai instrumen pengembangan dana, maka ini adalah pilihan yang baik. Dengan P2P Lending ini, tujuan mendapatkan penghasilan sampingan Anda sebagai karyawan bisa terwujud, karena platform digital ini akan  memberikan keuntungan yang cukup menarik bagi Anda.

Di fintech pendanaan bersama dikenal ada dua tipe yaitu lender (pendana) dan borrower (peminjam dana). Jika Anda ingin mendapatkan penghasilan sampingan di fintech pendanaan bersama, bisa dengan cara menjadi pendana.

Namun, bagaimana caranya?

1. Tentukan besaran dana

Anda dengan penghasilan besar ataupun pas-pasan tetap harus memiliki alokasi dana untuk mengembangkan dana. Berapa banyak? Sesuai kemampuan Anda. Biasanya sih disarankan 10-20% dari total penghasilan per bulan. Di fintech pendanaan bersama, Anda bisa memulai dengan modal kecil, yaitu sebesar seratus ribu rupiah.

Misalnya gaji Anda per bulan Rp. 3 juta, maka alokasi dana untuk pengembangan dana di kisaran Rp 300 ribu – Rp 600 ribu per bulan. Mau lebih? Boleh banget. Sekali lagi, sesuaikan saja dengan kemampuan Anda.

Yang perlu Anda lakukan adalah sisihkan dana ini di awal. Jadi, setelah menerima uang gaji langsung bagilah ke dalam pos-pos pengeluaran. Jangan menunda untuk menyisihkannya, karena jika menunggu uang sisa gaji, ini akan sulit. Mengapa? Karena yang namanya gaji, tak akan pernah bersisa.

2. Memilih perusahaan fintech pendanaan bersama

Hingga saat ini ada 148 perusahaan fintech pendanaan bersama atau P2P Lending yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi, pastikan perusahaan yang ingin Anda pilih sudah terdaftar, resmi, dan sudah diawasi oleh OJK ya. Untuk memastikannya, Anda bisa mengunjungi website OJK atau mengeceknya di website AFPI ini.

3. Membaca persyaratan dengan teliti

Jika Anda sudah memilih perusahaan fintech, Anda harus teliti membaca segala syarat dan ketentuan umum yang ada. Pada umumnya untuk lender atau pendana ada dua syarat yang harus dipenuhi.

Menjadi pendana tidaklah sulit, tidak ada juga ketentuan khusus yang harus dipenuhi. Persyaratan di sini antara lain:

  • Warga negara Indonesia (WNI)
  • Minimal usia 21 tahun
  • Mempunyai penghasilan tetap
  • Memiliki sumber penghasilan yang jelas
  • Wajib mengikuti prosedur

Prosedur tiap perusahaan fintech berbeda-beda, Anda cukup mengunjungi websitenya kemudian mengisi data dan melengkapi persyaratan. 

Di fintech pendanaan bersama Anda bisa mendapatkan keuntungan 14-20% per tahun tergantung perusahaannya. Apabila terjadi gagal bayar, maka risikonya akan ditanggung oleh pendana, dan dana tidak bisa ditarik di tengah jalan. Namun, Anda tak perlu khawatir, karena pihak platform fintech pendanaan bersama sendiri sudah menyediakan beragam mitigasi untuk mengatasi risiko ini. Misalnya dengan adanya asuransi terhadap dana pinjaman, dan filtering pengajuan pinjaman yang sesuai aturan.

Kesimpulan

Bagi Anda, yang bekerja sebagai karyawan, akan selalu ada peluang untuk dapat menambah pemasukan Anda. Kemudahan fintech pendanaan bersama bisa Anda manfaatkan untuk memberikan penghasilan sampingan. 

Ingat, selalu gunakan “uang dingin” dan hindari menggunakan uang pos pengeluaran untuk mengembangkan dana. Dengan demikian, ke depannya, Anda akan memiliki penghasilan sampingan yang bisa Anda gunakan untuk berbagai kebutuhan dan mempercepat tercapainya tujuan finansial.